Translate

Senin, 02 September 2013

MEMBUAT BAJU MEMAKAI TEHNIK TIEDYE SMA 1 MADIUN


BAHAN BAHAN :


  1. Pewarna tekstil (Wantex)
  2. Kaos polos putih
  3. Karet gelang
  4. Botol bekas
  5. Air  hangat dan dingin
  6. Garam dapur
STEP-STEP :


1.Siapkan kaos polos berwarna putih.




2. Siapkan pula pewarna tekstil (Wantex) dan air yang dicampur garam


3. Putar bagian tengah dari kaos searah jarum jam dan mengikuti alur tersebut.


4. Ikat kaos dengan karet gelang di beberapa sudut dengan rapi


5. Kemudian beri pewarna wantex pada bagian-bagian kaos polos yang sudah diikat oleh karet gelang hingga merata


6. Masukkan kaos yang telah diberi pewarna kedalam plastik dan diamkan selama sehari


7. Kemudian keluarkan kaos yang sudah di diamkan selama sehari tadi


8. Setelah itu, buka karet gelang


9. bilas baju dengan air dan kemudian di jemur

Minggu, 18 Agustus 2013

Hobi Membaca Tidak Merusak Mata » Hobi Membaca Tidak Merusak Mata Tak perlu dilarang bila si kecil gemar sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya? Lama membaca Membaca sebaiknya tak lebih dari satu jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung 'jenis' matanya. Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih, atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya. Disarankan juga melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu metabolisme di retina atau selaput jala. Posisi saat membaca Posisi yang baik, duduk dengan tubuh dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder, minus, maupun plus. Jika ingin posisi tidur, sebaiknya ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari. Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan. Pencahayaan Saat membaca, idealnya pecahayaan diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih, hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan remang-remang atau gelap. Apakah ingin menggunakan lampu pijar atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya, tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras warna benda-benda yang dilihat. Besar kecilnya teks Untuk balita, sebaiknya pilih besar huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap. Untuk lima menit pertama, barangkali belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata dipaksa terus berakomodasi. Kontras warna Pada usia-usia tertentu semisal tiga tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching). Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka membelajarkan anak melihat warna dengan baik. Kondisi bergerak Membaca pada kondisi bergerak semisal di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang karena gerakannya relatif stabil

Source: http://www.optikmelawai.com/eye_info/hobi-membaca-tidak-merusak-mata/491/
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata » Hobi Membaca Tidak Merusak Mata Tak perlu dilarang bila si kecil gemar sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya? Lama membaca Membaca sebaiknya tak lebih dari satu jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung 'jenis' matanya. Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih, atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya. Disarankan juga melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu metabolisme di retina atau selaput jala. Posisi saat membaca Posisi yang baik, duduk dengan tubuh dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder, minus, maupun plus. Jika ingin posisi tidur, sebaiknya ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari. Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan. Pencahayaan Saat membaca, idealnya pecahayaan diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih, hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan remang-remang atau gelap. Apakah ingin menggunakan lampu pijar atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya, tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras warna benda-benda yang dilihat. Besar kecilnya teks Untuk balita, sebaiknya pilih besar huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap. Untuk lima menit pertama, barangkali belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata dipaksa terus berakomodasi. Kontras warna Pada usia-usia tertentu semisal tiga tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching). Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka membelajarkan anak melihat warna dengan baik. Kondisi bergerak Membaca pada kondisi bergerak semisal di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang karena gerakannya relatif stabil

Source: http://www.optikmelawai.com/eye_info/hobi-membaca-tidak-merusak-mata/491/
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata » Hobi Membaca Tidak Merusak Mata Tak perlu dilarang bila si kecil gemar sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya? Lama membaca Membaca sebaiknya tak lebih dari satu jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung 'jenis' matanya. Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih, atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya. Disarankan juga melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu metabolisme di retina atau selaput jala. Posisi saat membaca Posisi yang baik, duduk dengan tubuh dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder, minus, maupun plus. Jika ingin posisi tidur, sebaiknya ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari. Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan. Pencahayaan Saat membaca, idealnya pecahayaan diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih, hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan remang-remang atau gelap. Apakah ingin menggunakan lampu pijar atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya, tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras warna benda-benda yang dilihat. Besar kecilnya teks Untuk balita, sebaiknya pilih besar huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap. Untuk lima menit pertama, barangkali belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata dipaksa terus berakomodasi. Kontras warna Pada usia-usia tertentu semisal tiga tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching). Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka membelajarkan anak melihat warna dengan baik. Kondisi bergerak Membaca pada kondisi bergerak semisal di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang karena gerakannya relatif stabil

Source: http://www.optikmelawai.com/eye_info/hobi-membaca-tidak-merusak-mata/491/
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata » Hobi Membaca Tidak Merusak Mata Tak perlu dilarang bila si kecil gemar sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya? Lama membaca Membaca sebaiknya tak lebih dari satu jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung 'jenis' matanya. Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih, atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya. Disarankan juga melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu metabolisme di retina atau selaput jala. Posisi saat membaca Posisi yang baik, duduk dengan tubuh dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder, minus, maupun plus. Jika ingin posisi tidur, sebaiknya ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari. Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan. Pencahayaan Saat membaca, idealnya pecahayaan diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih, hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan remang-remang atau gelap. Apakah ingin menggunakan lampu pijar atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya, tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras warna benda-benda yang dilihat. Besar kecilnya teks Untuk balita, sebaiknya pilih besar huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap. Untuk lima menit pertama, barangkali belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata dipaksa terus berakomodasi. Kontras warna Pada usia-usia tertentu semisal tiga tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching). Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka membelajarkan anak melihat warna dengan baik. Kondisi bergerak Membaca pada kondisi bergerak semisal di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang karena gerakannya relatif stabil

Source: http://www.optikmelawai.com/eye_info/hobi-membaca-tidak-merusak-mata/491/
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata » Hobi Membaca Tidak Merusak Mata Tak perlu dilarang bila si kecil gemar sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya? Lama membaca Membaca sebaiknya tak lebih dari satu jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung 'jenis' matanya. Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih, atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya. Disarankan juga melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu metabolisme di retina atau selaput jala. Posisi saat membaca Posisi yang baik, duduk dengan tubuh dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder, minus, maupun plus. Jika ingin posisi tidur, sebaiknya ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari. Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan. Pencahayaan Saat membaca, idealnya pecahayaan diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih, hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan remang-remang atau gelap. Apakah ingin menggunakan lampu pijar atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya, tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras warna benda-benda yang dilihat. Besar kecilnya teks Untuk balita, sebaiknya pilih besar huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap. Untuk lima menit pertama, barangkali belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata dipaksa terus berakomodasi. Kontras warna Pada usia-usia tertentu semisal tiga tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching). Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka membelajarkan anak melihat warna dengan baik. Kondisi bergerak Membaca pada kondisi bergerak semisal di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang karena gerakannya relatif stabil

Source: http://www.optikmelawai.com/eye_info/hobi-membaca-tidak-merusak-mata/491/
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata » Hobi Membaca Tidak Merusak Mata Tak perlu dilarang bila si kecil gemar sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya? Lama membaca Membaca sebaiknya tak lebih dari satu jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung 'jenis' matanya. Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih, atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya. Disarankan juga melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu metabolisme di retina atau selaput jala. Posisi saat membaca Posisi yang baik, duduk dengan tubuh dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder, minus, maupun plus. Jika ingin posisi tidur, sebaiknya ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari. Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan. Pencahayaan Saat membaca, idealnya pecahayaan diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih, hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan remang-remang atau gelap. Apakah ingin menggunakan lampu pijar atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya, tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras warna benda-benda yang dilihat. Besar kecilnya teks Untuk balita, sebaiknya pilih besar huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap. Untuk lima menit pertama, barangkali belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata dipaksa terus berakomodasi. Kontras warna Pada usia-usia tertentu semisal tiga tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching). Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka membelajarkan anak melihat warna dengan baik. Kondisi bergerak Membaca pada kondisi bergerak semisal di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang karena gerakannya relatif stabil

Source: http://www.optikmelawai.com/eye_info/hobi-membaca-tidak-merusak-mata/491/
Hobi Membaca Tidak Merusak Mata » Hobi Membaca Tidak Merusak Mata Tak perlu dilarang bila si kecil gemar sekali membaca. Yang harus dijelaskan justru cara membaca yang benar agar tak merusak mata. Sebab, membaca ternyata tidak berpengaruh buruk pada kesehatan mata asalkan tak melanggar sejumlah rambu. Apa saja rambu-rambunya? Lama membaca Membaca sebaiknya tak lebih dari satu jam. Bila ingin lebih, harus diselingi istirahat minimal 15 menit sebelum membaca kembali. Namun, porsi waktu anak membaca sangat bervariasi, bergantung 'jenis' matanya. Anak yang kemampuan otot-otot fokusnya sangat kuat boleh lebih dari 2 jam tanpa selingan. Mereka biasanya mampu membaca lama tanpa ada tanda-tanda kelelahan mata seperti kucek-kucek, pedih, atau kedip-kedip. Bila tidak, Anda perlu mewaspadai hobi si kecil membaca sudah berlebihan untuk ukuran kemampuan matanya. Disarankan juga melihat benda-benda berwarna hijau dan warna-warna alam semisal langit biru. Pengalihan ini membantu lapisan dalam bola mata yang bertugas menangkap warna dan cahaya hingga terbentuk zona rodopsin. Adanya zona ini akan mengaktifkan pengikatan rodopsin (salah satu senyawa vitamin A) sekaligus membantu metabolisme di retina atau selaput jala. Posisi saat membaca Posisi yang baik, duduk dengan tubuh dan kepala tegak; sementara mata mengarah ke obyek baca pada jarak ideal sekitar 25-30 cm. Posisi tidur dan tengkurap sebaiknya dihindari karena memperburuk kondisi mata, terutama bagi mata yang memang sudah bermasalah semisal mata silinder, minus, maupun plus. Jika ingin posisi tidur, sebaiknya ganjal menggunakan bantal di punggung hingga kepala tetap tegak, yakni posisi setengah duduk. Tengkurap, meski posisi kepala tegak, tetap harus dihindari. Soalnya, dengan posisi ini ada lekukan di daerah leher yang bakal mengganggu aliran darah ke otak. Kendala ini akan meninggikan tekanan mata yang nantinya berkembang jadi gangguan mata lain yang juga tak kalah membahayakan. Pencahayaan Saat membaca, idealnya pecahayaan diarahkan ke obyek baca. Untuk warna, pilih daylight atau cahaya putih, hingga seolah-olah anak sedang membaca di luar ruangan sewaktu pagi sekitar pukul 10.00 saat udara cerah. Jangan izinkan si kecil membaca di ruangan remang-remang atau gelap. Apakah ingin menggunakan lampu pijar atau neon, tak jadi masalah. Yang penting, ruangan sekitar tempat membaca juga harus sama terang. Lampu yang dipentingkan bukan cuma besaran watt-nya, tapi juga warnanya. Jangan pernah gunakan warna kuning, hijau, apalagi merah karena kuning akan melelahkan mata, sementara hijau akan mengganggu kontras warna benda-benda yang dilihat. Besar kecilnya teks Untuk balita, sebaiknya pilih besar huruf sekitar 1,5 kali besar tulisan artikel ini (font size 9), atau yang ber-font size 13. Kalau huruf terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Kalau terlalu lama dan akomodasinya begitu kuat, teks itu sendiri akhirnya sangat sulit ditangkap. Untuk lima menit pertama, barangkali belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian pasti terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah/perih karena mata dipaksa terus berakomodasi. Kontras warna Pada usia-usia tertentu semisal tiga tahun ke atas, anak mulai bisa diperkenalkan pada warna-warna kontras dan warna lain. Sebaiknya, pilihkan warna-warna primer yang berani dan ceria (eye catching). Jangan pernah berikan warna pastel karena untuk melihat warna-warna ini, anak justru harus menggunakan energi ekstra. Warna-warna pastel boleh saja diberikan pada usia-usia tertentu, tapi sebaiknya di atas 4-5 tahun dalam rangka membelajarkan anak melihat warna dengan baik. Kondisi bergerak Membaca pada kondisi bergerak semisal di kendaraan yang tak stabil perlu dihindari. Itu berarti konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan dalam waktu lama hingga memicu kebutuhan alat bantu berupa kacamata dalam waktu relatif singkat. Satu-satunya membaca dalam kondisi bergerak yang dibolehkan hanya ketika menggunakan pesawat terbang karena gerakannya relatif stabil

Source: http://www.optikmelawai.com/eye_info/hobi-membaca-tidak-merusak-mata/491/

Kamis, 15 Agustus 2013

Merawatan Gigi Dan Mulut Agar Sehat

Senyum adalah ekspresi tubuh dengan menarik sudut bibir ke arah samping dan menampakkan gigi. Tentu tidak akan menarik dan terlihat indah jika anda memperlihatkan gigi yang tidak bersih karena jarang dirawat. Belum lagi, nafas yang anda keluarkan justru mengeluarkan bau tidak segar.
Tips merawat gigi dan mulut merupakan cara ampuh untuk memancarkan senyum sehat yang dapat menarik perhatian orang lain. Tidak perlu perawatan mahal untuk memancarkan senyum indah anda, lakukan beberapa tips berikut ini.


10 Tips Perawatan Gigi Dan Mulut Agar Tetap Sehat

  1. Menggosok gigi 2 kali sehari, sesudah sarapan dan sebelum tidur. Sikat seluruh bagian gigi dengan cara yang benar sesuai bagian masing-masing. Ganti sikat gigi anda bila bulu sikat sudah mekar/rusak.
  2. Gunakan dental-floss (benang gigi) bila diperlukan untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak mudah dijangkau dan gunakan obat kumur untuk mengatasi bau mulut.

  3. Hindari penggunaan tusuk gigi untuk membuang sisa makanan. Sebab, bisa melukai gusi dan mengakibatkan gusi bengkak.

  4. Kurangi konsumsi makanan manis, lengket, dan asam. Segeralah berkumur sesudah makan makanan tersebut. Gula adalah penyebab utama pembusukkan gigi dan jika bergabung dengan plak, bakteri Streptococus mutans akan menghasilkan asam yang mempercepat pembentukan lubang gigi (karies).
  5. Pilih permen karet bebas gula karena dapat merangsang produksi air liur (saliva) untuk mencegah masalah gigi berlubang.

  6. Merawat email gigi dengan suplemen fluoride hanya efektif hingga usia 11 tahun. Selanjutnya gunakan pasta gigi berfluorida. Karena selain dapat memperkuat, gigi akan terlihat lebih putih bersih.
  7. Membersihkan lidah dengan cara disikat perlahan setelah selesai gosok gigi dapat menjaga nafas segar lebih lama.

  8. Biasakan menggunakan kedua sisi rahang saat mengunyah sehingga tercipta beban seimbang untuk kesehatan dan kekuatan sendi rahang.

  9. Hindari kebiasaan buruk seperti mengunyah makanan keras (es batu, permen keras), menggigit pulpen, berkeletuk saat emosi atau tidur. Hal ini akan merusak struktur gigi.

  10. Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk perawatan maksimal. Bila anda pernah mencabut gigi, tambal gigi anda atau gunakan gigi palsu untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Tips gigi sehat dengan perawatan sederhana di atas bertujuan untuk menjaga kesehatan, kekuatan serta kebersihan mulut dan gigi sehingga dapat memancarkan senyum indah anda.

Cara mengobati penyakit Wasir


Wasir atau ambeien merupakan penyakit gangguan pencernaan akibat pelebaran pembuluh darah di daerah anus sehingga dapat terjadi pendarahan saat buang air besar. 
Wasir dapat menyebabkan feses yang dikeluarkan menjadi bercampur darah. Orang yang terkena wasir akan merasa sakit saat buang air besar, apalagi feses (tinja) yang dihasilkan adalah feses yang keras. Feses yang keras membutuhkan tekanan ekstra agar bisa dikeluarkan dan hal ini bisa menimbulkan rasa sakit pada penderita wasir.

Wasir dibagi menjadi 2 macam, yaitu wasir internal dan wasir eksternal. Pada wasir internal, wasir dapat ditemukan di sekitar rektum. Sedangkan pada wasir eksternal, wasir dapat ditemukan di sekitar anus.
Penyakit wasir terjadi karena berbagai sebab. Di antaranya adalah konstipasi atau sembelit. Sembelit merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan seseorang sulit buang air besar. Penderita sembelit dapat memerlukan waktu terlalu lama dan mengejan terlalu keras buang air besar.

Terlalu lama berjongkok dapat mengakibatkan daerah anus semakin lama mendapatkan tekanan dan mengejan terlalu keras juga dapat meningkatkan tekanan di daerah anus. Bila hal ini terjadi terus-menerus, bisa mengakibatkan wasir. Oleh karena itu, perlunya memakan makanan yang mengandung serat untuk memperlancar BAB.

Hal lain yang dapat menyebabkan wasir adalah terlalu lama duduk. Aktivitas duduk dapat meningkatkan tekanan di daerah anus.

Wasir yang berkepanjangan bisa juga menyebabkan anemia (kurang darah). Hal itu karena penderita wasir bisa kehilangan darah saat BAB.

Bagaimana bila sudah terkena wasir? Mengatasi masalah wasir bergantung pada seberapa parah wasir yang diderita. Kalau wasir yang diderita adalah karena sembelit, maka cara mengatasinya adalah dengan memakan banyak makanan berserat. Saat ini sudah tersedia minuman serbuk yang dapat memperlancar buang air besar dengan harga yang relatif murah. BAB lancar dan feses tidak terlalu keras dapat mengurangi wasir. Bila sudah parah, bisa mengunjungi klinik wasir.

Wasir bukanlah suatu penyakit yangmematikan
. Namun, wasir dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pencegahan merupakan upaya terbaik untuk menghindari wasir.

Mengobati Penyakit Ambeien / Penyakit Wasir

Pengobatan wasir dapat secara herbal. Mungkin dilain waktu saya akan coba untuk carikan artikel tentang pengobatan ambeien secara herbal. Namun sebelumnya ada sedikit tips untuk mengobati penyakit ambeien / wasir sebagai berikut:
  1. Selalu mengkonsumsi makanan berserat. Lebih bagus kalau makan sayur setiap hari, menurut pengalaman isteri saya (kebetulan isteri saya pernah mengalami penyakit ambeien) kalau tidak makan sayur sampai 3 hari berturut-turut maka biasanya penyakit ambeien / wasir tersebut akan kambuh lagi.
  2. Minum Susu. Jika tidak sempat mengkonsumsi makanan berserat usahakan untuk Minum Susu sebagai penggantinya. Lebih bagus lagi kalau anda juga makan-makanan berserat dan juga ditambah dengan minum susu.
  3. Minum air yang cukup.
  4. Jangan menahan kencing dan berak. Jangan pernah sesekali menahan kencing dan juga berak karena hal ini akan mengakibatkan penyakit ambeien kambuh lagi. Selain itu pada saat berak usahakan jangan terlalu mengedan hal itu juga akan menyebabkan penyakit ambeien semakin parah.
  5. Jangan terlalu sering memakai pakaian terlalu ketat. Bahkan kalau bisa jangan pernah lagi memakain pakaian yang ketat.
  6. Satu lagi nih. Hindari mengkonsumsi cabe, biasa terlalu banyak makan cabe, maka ambeien biasanya langsung kambuh lagi.

Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih

Hukum dan Keutamaan Shalat Tarawih

Seluruh ulama sepakat menyatakan bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah, bahkan menurut Hanafiyah, Hanabilah dan beberapa Malikiyah hukumnya sunnah muakkadah (ditekankan). Hukum itu mencakup laki-laki dan perempuan.
Shalat tarawih termasuk salah satu syiar agama Islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadan dan aku menyunnahkan bangun (shalat di malam hari)nya.” Abu Hurairah berkata, “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan shalat tarawih tanpa memaksa.” Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bangun pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." 

Tarawih Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Imam As-Suyuthi rahimahullah berkata, “Hadis-hadis yang shahih dan hasan menunjukkan perintah dan anjuran untuk shalat tarawih tanpa dibatasi berapa jumlah rakaatnya. Tidak ada yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat. Beliau hanya melakukan shalat pada malam-malam Ramadan tanpa disebutkan berapa jumlah rakaatnya.”
Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah juga mengungkapkan pernyataan senada, “Tidak ada riwayat shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat. Riwayat yang menyebutkan bahwa beliau shalat tarawih sebanyak 20 rakaat sangatlah lemah.”
Niat Melaksanakan Shalat Tarawih
Jika anda akan melaksanakan Shalat Tarawih maka harus berniat. Niatnya sebagai berikut:
Ushalli sunnatat taraawiihi rakataini (mamuman/imaaman) lillahi taaalaa
Artinya: Aku niat Shalat Tarawih dua rakaat ( menjadi makmum/imam) karena Allah Taala
Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata bahwa Nabi pernah ditanya tentang Keutamaan Shalat Tarawih Di Bulan Ramadhan. Nabi menjawab dengan sabdanya sebagai berikut :
1. Di malam pertama, Orang mukmin keluar dari dosanya , seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
2. Di malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin
3. Di malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah Arsy: Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.
4. Di malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan Al-Quran.
5. Di malam kelima, Allah Taala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
6. Di malam keenam, Allah Taala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
7. Di malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Firaun dan Haman.
8. Di malam kedelapan, Allah Taala memberinya apa yang pernah Dia berikan keDi Nabi Ibrahim as
9. Di malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat keDi Allah Taala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.
10. Di malam kesepuluh, Allah Taala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
11. Di malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
12. Di malam kedua belas, ia datang pada hari kiamat wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
13. Di malam ketigabelas, ia datang Di hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
14. Di malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya Di hari kiamat.
15. Di malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
16. Di malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
17. Di malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
18. Di malam kedelapan, belas, seorang malaikat berseru, Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kedirimu dan ke ibu bapakmu.
19. Di malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
20. Di malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orangyang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
21. Di malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya gedung dari cahaya.
22. Di malam kedua puluh dua, ia datang Di hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
23. Di malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
24. Di malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
25. Di malam kedua puluh lima, Allah Taala menghapuskan darinya azab kubur.
26. Di malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
27. Di malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath Di hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
28. Di malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
29. Di malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
30. Di malam ketiga puluh, Allah ber firman : Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.