Kebun kopi di Kecamatan Kare
Terletak
sekitar 10 km arah timur kota Madiun, perkebunan kopi ini dulunya
adalah peninggalan penjajahan Belanda. Berada di atas bukit lereng
gunung Wilis yang udaranya sangat adem, mirip dengan Puncak.
Pemandangannya pun tak kalah dengan kawasan puncak. Dan tentu saja
suasananya masih begitu alami. Tapi untuk menjangkaunya, anda harus
mengendarai kendaraan 4WD, karena terjalnya jalan. Tapi justru itu
adalah yang menarik dari wisata ke tempat ini.
Monumen Kresek (Peristiwa Madiun 1948)
Yang satu ini bukan pure wisata alam sih, Cuma letaknya ada di lereng Wilis, tak jauh dari kebun kopi, yang lumayan adem juga. Wisata ini adalah wisata sejarah, dimana tempat terjadi tragedi Madiun tahun 1948. (Saya nggak mau cerita lebih banyak, karena ngeri duluan). Di tempat yang sama juga ada hutan wisata yang bernama Grape, serta bumi perkemahan yang lumayan luas, yang sering dipakai untuk acara-acara perkemahan. Tempat ini sebenarnya sangat cocok untuk acara lintas alam dan outbound.
Yang satu ini bukan pure wisata alam sih, Cuma letaknya ada di lereng Wilis, tak jauh dari kebun kopi, yang lumayan adem juga. Wisata ini adalah wisata sejarah, dimana tempat terjadi tragedi Madiun tahun 1948. (Saya nggak mau cerita lebih banyak, karena ngeri duluan). Di tempat yang sama juga ada hutan wisata yang bernama Grape, serta bumi perkemahan yang lumayan luas, yang sering dipakai untuk acara-acara perkemahan. Tempat ini sebenarnya sangat cocok untuk acara lintas alam dan outbound.
Waduk Bening
Terletak 40 km arah timur dari kota madiun, waduk ini seluas 860 km2, terletak di tengah-tengah hutan jati Saradan. Tempat ini memiliki scene yang sangat indah saat sunrise, dengan latar belakang waduk dan hutannya.
Terletak 40 km arah timur dari kota madiun, waduk ini seluas 860 km2, terletak di tengah-tengah hutan jati Saradan. Tempat ini memiliki scene yang sangat indah saat sunrise, dengan latar belakang waduk dan hutannya.
Biasa
juga dipakai untuk bumi perkemahan.
Telaga Sarangan
Terletak
di wilayah kota Magetan (30km arah barat dari Madiun), telaga ini
benar-benar tempat getaway yang perfect yang mudah dijangkau dari
Madiun. Tempatnya yang berada di lereng gunung Lawu, dengan hutan
pinusnya yang hijau, dan hawa yang begitu sejuk.
Di
seputaran telaga terdapat berbagai obyek menarik, diantaranya speed
boat dan perahu dayung yang bisa disewa untung mengelilingi danau, serta
kuda yang bisa disewa untuk jalan-jalan keliling danau. Juga terdapat
berbagai macam restoran hingga kedai makan yang menyajikan berbagai
macam makanan, yang khas dari tempat ini adalah sate kelinci,
hmmm…rasanya enak, empuk dan gurih, serta rendah kolesterol. Makanan
lain cukup standard, tapi yang saya sarankan adalah gurame atau nila
goreng atau bakar dimakan dengan lalapan serta sambel segar dan nasi
yang panas-panas, sangat nikmat disantap di udara yang dingin.
Hotel
juga banyak tersedia, mulai dari yang murah (seharga Rp. 60
ribu/malam) hingga yang bertarif lumayan (Rp. 400 ribu/malam). Pilihan
hotel dan restoran juga terdapat di kaki telaga sarangan, sekitar 4-5
km di bawah telaga, dengan harga yang tentunya relatif lebih murah
daripada di seputar telaga. Tapi yang pasti kita masih dapat menikmati
suasana yang sejuk, mirip seperti di tretes. Sekedar tips untuk anda,
jangan lupa memilih hotel atau penginapan yang menyediakan air panas,
karena anda tentunya tak ingin mandi dengan ”air es”. Juga tersedia
vila yang disewakan kepada wisatawan, rata-rata seharga Rp. 250 ribu /
malam saat low season, dengan dua kamar tidur).
Telaga Ngebel
Secara
geografis terletak di wilayah Kabupaten Ponorogo, tetapi lebih dekat
dijangkau dari rumah saya (Desa Dolopo, hanya 25 km ke arah timur).
Jarak tempuh dari kota Madiun, kira-kira 40 km. Tempat ini benar-benar
adalah sebuah ”perfect getaway”, karena lain dengan Telaga Sarangan,
Ngebel menyajikan sebuah pemandangan dan suasana yang begitu perawan,
jauh beda dengan Sarangan yang cenderung ramai dan padat. Masih belum
banyak bangunan di sekitar Ngebel ini. Luas telaganya juga sekitar 3x
lebih luas dari pada Sarangan, dan Ngebel adalah sebuah danau alam, yang
dahulunya adalah bekas letusan gunung berapi.
Ngebel
berlokasi di lereng gunung Wilis. Udaranya lumayan sejuk, meskipun
tidak sedingin Sarangan (secara geografis ketinggian Sarangan lebih
tinggi dari permukaan laut). Di sekeliling danau, banyak sekali
pepohonan tua berusia ratusan tahun, hutan pinus dan juga binatang asli
hutan gunung wilis, seperti monyet dan kijang. Untuk anda yang mencari
ketenangan, tempat inilah adalah tempat yang sangat tepat.
Meskipun
masih perawan, tapi juga ada hotel yang disewakan kepada pengunjung,
meski tidak banyak. Harganya pun relatif lebih murah dibanding dengan
Sarangan. Untuk obyek wisata, terdapat sebuah perahu motor di danau yang
mampu memuat sekitar 10-15 orang untuk berkeliling danau. Hidangan
yang disajikan, rata-rata dihasilkan dari hasil telaga sendiri,
diantaranya ikan gurame dan nila yang sangat nikmat bila digoreng atau
dibakar dan dinikmati dengan lalapan dan sambal serta nasi panas.
Pilihan makanan lain juga ada, tetapi yang spesial adalah hidangan ikan
tersebut, dan juga bakso isi telur puyuh yang tak kalah sedap.
Dinikmati sambil duduk-duduk di pinggir danau, pasti sangat menggugah
selera dan menenangkan hati.
Jadi,
silakan mampir ke tempat-tempat tersebut jika Anda mengunjungi Madiun.
Ketenangannya akan membuat anda merasa segar kembali saat kembali ke
rutinitas sehari-hari. Selanjutnya, pada Part III, saya akan menulis
tentang ”Wisata Kuliner” di Madiun dan sekitarnya…
Taman Rekreasi Umbul
• Merupakan taman peninggalan Belanda untuk peristirahatan .
• Lokasinya Desa Glonggong, berjarak 20 km dari kota Madiun kearah selatan/Ponorogo.
• Fasilitas yang ada seperti Kolam renang air belerang, kebon binatang mini Pesangrahan (gedung pertemuan)dengan kapasitas untuk 500 kursi, penginapan dengan jumlah 28 kamar, rumah makan,warung, tempat bermain anak, beberapa peninggalan kuna Hindu/Budha berupa patung sapi dan sumber air belerang,
Air Terjun Seweru/Kedung Malem atau Air Terjun Serondo
Lokasi air terjun ini terletak di Dusun Seweru Desa Kare Kec.Kare di wilayah perkebunan kopi kandangan , berjarak 15 Km ke Timur dari kota Madiun dengan luas obyek wisata 6 Ha dilereng Gunung Wilis yang keadaannya masih sangat perawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar